Ade Armando
Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) dan juga pegiat media sosial, Ade Armando, menjadi korban pengeroyokan saat demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). Kini, kondisinya semakin membaik.
Kepada teman-temannya di grup WhatsApp, Ade Armando berharap lekas pulih sepenuhnya dan bisa berjuang lagi. Pesan Armando itu disampaikan Sekjen Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada, Jumat (22/4/2022).
“Kami tahu kami tidak sendirian. Mudah-mudahan saya bisa segera recovered. Supaya kita bisa berjuang bersama lagi. Maaf enggak bisa panjang-panjang,” kata Ade.
Baca Juga:
- Gua Gong, Primadona Pacitan Pemilik Danau dan Ruang Misterius
- Taman Nasional Lorentz, Pesona Papua dari Danau di Atas Awan Hingga Rumah Para Satwa
- Ikhtiar Revitalisasi Taman Nusa Bali untuk Bangkitkan Pariwisata dari Tidur Panjang
Ade mengaku saat ini sudah bisa kembali membaca dan menonton video. Sejauh ini, dia belum bisa mengikuti seluruh informasi tentang pengeroyokan yang dialaminya.
Akan tetapi, Ade tahu ada dukungan besar yang diberikan kepadanya. Dia lalu mengucapkan terima kasih atas simpati, dukungan dan doa yang selama ini diberikan.
“Izinkan saya menyatakan terima kasih untuk semua simpati, dukungan, doa, solidaritas, bantuan donasi, kiriman makanan lezat dan banyak hal lainnya bagi saya dan keluarga. Itu semua sangat berarti,” kata Ade.
Ade Armando masih dirawat di High Care Unit (HCU) sejak dipindahkan dari Unit Gawat Darurat (UGD) Senin (11/4/2022) lalu.
Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang saat mengikuti demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).
Melalui video yang beredar di dunia maya, Ade Armando sempat bersitegang dengan seorang ibu-ibu sebelum kejadian. Sang ibu tampak meneriaki Ade Armando dengan berbagai sumpah serapah.
Dalam video lainnya, tampak beberapa massa melakukan provokasi dengan melempar botol minuman. Massa kemudian terprovokasi dan menghajar Ade Armando yang berada di tengah-tengah massa secara membabi buta.
Dalam video itu, Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa.