Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, buka suara mengenai serangan Rusia ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Dia menilai Rusia berupaya menebar teror nuklir.
“Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembak unit pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini pertama kalinya dalam sejarah kami, dalam sejarah umat manusia. Negara teroris ini sedang menggunakan teror nuklir,” tegas Zelensky seperti dinukil dari AFP, Jumat (4/3/2022).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, melaporkan bahwa Rusia hari ini, Jumat (4/3/2022), waktu setempat menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.
Baca Juga:
- Khawatir Keselamatan Keluarga di Kiev, Shevchenko Kirim Pesan Menyentuh untuk Ukraina
- Kota Kherson di Ukraina Kini Jatuh ke Tangan Rusia
- Dalam 24 Jam, Serangan Rusia di Kota Kharkiv Tewaskan 21 Orang Ukraina
PLTN Zaporizhzhia merupakan pembangkit listrik nuklir terbesar di Benua Eropa. Kuleba menyebut bahwa terlihat asap tebal dan api setelah serangan itu. Ia bahkan menegaskan serangan ini berpotensi 10 kali lipat lebih berbahaya dibandingkan tragedi Chernobyl.
Seperti dinukil dari Reuters, Jumat (4/3/2022), tentara Rusia menembaki PLTN Zaporizhzhia dari semua sisi. Saat ini sudah terjadi kebakaran di pembangkit nuklir tersebut.
Juru bicara PLTN Zaporizhzhia, Andriy Tuz, mengatakan bahwa reaktor itu memang sedang tidak beroperasi karena renovasi, tapi masih ada bahan bakar nuklir di dalamnya.
“Kami mendesak mereka [Rusia] menghentikan penembakan. Ada ancaman bahaya nuklir yang nyata di stasiun energi atom terbesar di Eropa ini,” katanya, seperti dikutip Associated Press.