Twitter
Masyarakat Indonesia tampaknya memang tak bisa lepas dari media sosial. Berdasarkan data terbaru daru Statista, Indonesia menempati posisi keenam pengguna Twitter terbanyak di tahun 2021.
Posisi pertama ditempati oleh Amerika Serikat (AS) dengan 73 pengguna. Posisi kedua menjadi milik Jepang dengan 55,5 juta pengguna. Posisi ketiga ditempati Jepang dengan 22,10 juta pengguna.
Indonesia menempati posisi keenam dengan 15,7 pengguna. Posisi kelima ditempatu Brasil dengan 17,25 juta pengguna dan posisi ketujuh diisi oleh Turki dengan 15,6 juta pengguna.
Baca Juga:
- Kerugian Lebih dari Rp2 Miliar, Perempuan Ditangkap atas Dugaan Arisan Online Palsu
- Video Nyanyi Tanpa Masker di Acara Nikahan Viral, Bupati Jember Minta Maaf
- Satlantas Polres Dairi Amankan 5 Motor Bising
Sementara menurut laporan Statista bertajuk “Forecast of the number of Twitter users in Indonesia from 2017 to 2025”, pengguna Twitter di Indonesia diproyeksi akan mencapai 16,32 juta pengguna pada akhir 2021.
Lebih lanjut, Statista juga memproyeksikan jumlah pengguna di Indonesia dapat mencapai 18,26 juta pengguna pada tahun 2025 mendatang. Jumlah tersebut telah diperkirakan dengan mempertimbangkan pengajuan perusahaan atau materi pers, penelitian sekunder, unduhan aplikasi, dan dana lalu lintas, yang juga merujuk pada rata-rata pengguna aktif bulanan selama periode tersebut.
Twitter telah menjadi metode yang semakin relevan penggunaannya untuk politik domestik dan internasional. Platform Twitter diperdayakan sebagai salah satu cara untuk mempromosikan kebijakan dan berinteraksi dengan warga dan pejabat lainnya, hingga sebagian besar pemimpin dunia dan kementerian luar negeri memiliki akun Twitter resmi.
Salah satu contohnya yaitu mantan presiden AS Donald Trump yang dulunya merupakan pengguna produktif sebelum akhirnya akun Trump ditangguhkan secara permanen oleh Twitter pada Januari 2021.
Kendati demikian, demi mengoptimalkan kenyamanan dan menjamin penyediaan fitur yang dibutuhkan pengguna, baru-baru ini Twitter meluncurkan “Twitter Blue”, yaitu sebuah layanan untuk memberikan pengguna kebebasan dalam membatalkan dan mengedit tweet.
Twitter Blue merupakan layanan berbayar yang sejauh ini telah diluncurkan di AS dan Selandia Baru pada Selasa (9/11/2021) lalu. Melansir pada suara.com, layanan tersebut sebelumnya telah melakukan uji coba di Australia dan Kanada pada Juni 2021.
Lebih rinci, di Selandia Baru, pengguna Twitter Blue akan dikenakan biaya senilai 3 dolar AS per bulan atau sekitar Rp42 ribu. Direktur senior Twitter bidang manajemen produk Sara Beykpour mengungkapkan, bahwa Twitter Blue akan menargetkan pasar pada pengguna yang menggunakan Twitter dari ponsel dan suka membaca berita.
Kehadiran Twitter Blue yang memiliki fitur unggulan berupa Undo Tweet akan membiarkan pengguna untuk dapat membatalkan dan mengedit cuitan dalam waktu 30 detik setelah cuitan diunggah.
Kabar baiknya, Twitter juga akan segera menambahkan sejumlah fitur baru lainya pada Twitter Blue dalam waktu dekat, meskipun belum diketahui waktu persisnya kapan Twitter Blue akan tersedia bagi pengguna di Indonesia.